Senin, 18 Februari 2013

makala eko sisitem



RESUME
POTENSI PRODUKSI HIJAUAN PADANG PENGGEMBALAAN
Berdasarkan data statistik dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir (1996-2005) menunjukkan bahwa, di Sulawesi Selatan telah mengalami penurunan jumlah luas areal padang penggembalaan. Tahun 1996 luas areal padang penggembalaan di Sulawesi Selatan adalah 236.434 ha, dan pada tahun 2005 jumlah tersebut mengalami berkurang menjadi 192.008 ha atau menurun sebesar 23,13%. Dengan demikian potensi padang penggembalaan sebagai penyedia hijauan pakan juga mengalami penurunan
Hal ini terjadi sebagai akibat terjadi perubahan fungsi lahan yang selama sebagai padang penggembalaan berubah menjadi lahan perkebunan, persawahan ataupun untuk pemukiman
Berdasarkan hasil perhitungan indeks konsentrasi pakan, maka beberapa wilayah kabupaten dalam kategori produksi tinggi untuk produksi hijauan padang penggembalaan yaitu Sidrap (356,652 ton), Selayar (313,345 ton), Enrekang (276,604 ton), Luwu (672,374 ton), Luwu Utara (853,779 ton), Luwu Timur (328,752 ton), Wajo (698,665 ton) dan Tana Toraja (732,263 ton).

PENGGEMBALAAN
Daya dukung hijauan padang penggembalaan adalah kemampuan suatu wilayah menghasilkan pakan berupa hijauan dari padang penggembalaan tanpa melalui pengolahan, dan dapat menyediakan pakan untuk menampung sejumlah populasi ternak ruminansia.
Luas lahan padang penggembalaan di Sulawesi Selatan menunjukkan kecenderungan semakin berkurang. Dengan demikian produktivitas padang penggembalaan sebagai basis ekologi penyedia hijauan bagi ternak ruminansia juga mengalami penurunan Upaya yang dapat dilakukan untuk memenuhi kekurangan hijauan dari padang penggembalaan adalah perbaikan padang penggembalaan, pemanfaatan dan penanaman rumput unggul dan leguminosa pohon, serta optimalisasi pemanfaatan biomas limbah pertanian dan industri.